Karena kalau dibuat dalam format ebook yang panjang dan halamannya tebal belum tentu dibaca sampai selesai dan hanya akan buang-buang waktu kita bersama maka saya membuat ulasan Rahasia Jualan Tetap Laku Walaupun Harganya “Mahal” ini dalam bentuk artikel yang isinya to the point saja.
Dan Anda hanya perlu meluangkan waktu kurang lebih 5 menit saja untuk membacanya sampai selesai.
Mahal Tidak Sama dengan Nominal Besar
Agar kata “mahal” yang saya maksud sama dengan yang Anda pahami maka ada baiknya kita samakan persepsi dulu.
Misalnya ada dua buah handphone dimana yang pertama hanya bisa untuk sms/tlp dan dijual dengan harga Rp 400.000 kemudian satu handphone lagi selain bisa tlp/sms juga dibenamkan banyak fitur tambahan dan dibandrol dengan harga Rp 3.000.000
Dari kedua handphone tersebut tidak bisa ditentukan mana yang mahal karena spesifikasinya berbeda.
Mahal yang saya maksud disini misalnya:
Ada dua handphone dengan merek dan tipe yang sama dimana satu dijual harga normal Rp 400.000 dan satu lagi dijual 500.000
Nah yang Rp 500.000 ini saya sebut mahal. Produknya sama tapi harganya berbeda.
Beda Target Market – Beda Karakternya – Beda Juga Cara Jualannya
Jika masalah Anda misalnya sebelumnya berjualan hijab (berharga normal) lalu beralih menjadi jualan spare part mobil (berharga normal) dan merasa kesulitan dalam mendapatkan penjualan produk kedua maka bisa jadi Anda lupa bahwa:
1# Target market kedua produk tersebut berbeda
2# Cara jualannya juga bisa jadi berbeda
Target market berbeda maka karakternya pun berbeda oleh sebab itu cara jualannya pun harus ikut menyesuaikan.
Yang paling sederhana target market ini biasanya dikelompokan menjadi kalangan kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Tiga kelompok ini tentu karakternya berbeda.
Anda harus pelajari bagaimana tingkat pendidikan mereka, apa profesi pekerjaannya, bagaimana hobi dan kebiasaannya sehari-hari, bagaimana gaya penampilannya, cara berpikirnya dan sebagainya.
Setelah Anda mengetahui karakter mereka maka Anda harus masuk ke karakter tersebut.
Misalnya ketika Anda harus bertemu dengan bos besar di sebuah restoran mewah untuk menawarkan asuransi maka Anda bisa sesuaikan bagaimana penampilan dan cara komunikasi Anda. Tidak mungkin Anda berpenampilan dan bergaya seperti penjual di pinggir jalan.
Begitupun dunia online.
Penampilan ini sama halnya dengan tampilan website lalu desain grafisnya. Kemudian cara komunikasi bisa diwakili dengan copy writing di salespage, sapaan saat chat dan sebagainya.
Jadi baik jualan offline maupun online prinsipnya sama saja. Hanya untuk online banyak yang dipermudah.
Tips Jualan Produk Mahal
Sekarang kita kembali bahas bagaimana menjual produk mahal. Mahal dalam arti yang sesungguhnya yaitu harganya di atas rata-rata pihak lain yang jual.
Banyak orang yang mengeluhkan sulit sekali jualan produk mahal. Padahal jika ingin menghemat waktu dan tenaga serta ingin mendapatkan uang lebih banyak secara cepat salah satunya adalah dengan menaikan margin profit yang salah satunya dengan menaikan harga jual.
Akan jauh lebih menguntungkan ketika Anda mahir berjualan produk apapun di atas harga normal dan jualan tanpa harus banting-bantingan harga karena murah bukan satu-satunya penyebab seseorang memutuskan membeli.
Berikut adalah tips bagaimana berjualan produk mahal agar tetap laku:
1# Bangun Kepercayaan (Nama Besar / Branding)
Misalnya ada dua orang yang ikut sebuah perlombaan jualan dimana satu diataranya adalah orang biasa dan satu lagi seorang tokoh terkenal yang karismatik .
Masing-masing ditugaskan menjual kaos yang harga normalnya Rp 100.000 tapi harus dijual Rp 200.000. Mereka berjualan di lokasi yang sama dan dilarang memberi banyak penjelasan ini dan itu.
Kira-kira mana yang akan menghasilkan lebih banyak penjualan?
Logikanya orang terkenal yang karismatik akan lebih banyak menghasilkan penjualan. Kata kuncinya disini adalah kepercayaan atau rasa kenal bahkan merasa dekat atau perasaan tidak asing terhadap penjual.
2# Edukasi (Berikan Deskripsi, Spesifikasi dan Benefit)
Penting gak penting memberikan penjelasan atau mencantumkan spesifikasi dan deskripsi fitur dan sebagainya itu akan meningkatkan nilai dari produk yang kita jual. Akan muncul kesan lengkap dan menakjubkan di otak mereka.
Yang kedua tidak kalah penting adalah memberikan penjelasan bagaimana produk tersebut bisa bermanfaat untuk mereka bahkan menjadi solusi atas permasalahannya.
Kalau kita berhasil menjelaskan dengan baik kepada semua potential buyer mengnai dua hal ini maka terjadinya penjualan bukan sesuatu yang sulit lagi.
3# Tampilkan Nilai dari Balik Layar
Membangun kedekatan secara emosional langsung dengan produknya ini juga penting. Apa yang melatarbelakangi sebuah produk muncul, bagaimana proses pembuatannya, apa nilai atau arti yang dikadungnya dan sebagainya. Ini bisa dijadikan dokumentasi yang jika diolah dan ditampilkan dengan baik akan mendongkrak penjualan.
Misalnya sebuah lukisan yang dibuat seorang pelukis demi mengenang orang terkasih lalu dibuat dengan cara yang tidak lazim dimana tingkat kesulitannya meningkat dan mustahil dikerjakan oleh pelukis rata-rata.
Maka ketika cerita di balik layar ini dipublikasikan bukan tidak mungkin jika lukisannya tersebut mampu terjual dengan harga 10x bahkan 100x lipat dibandingkan harga sebelum menampilkan cerita dibalik layarnya.
4# Lokasi dan Momentum yang Tepat
Lokasi dan momentum mempengaruhi harga sebuah produk. Misalnya harga sebuah minuman kemasan di warung biasa hanya Rp 5.000 tapi di sebuah stasiun atau terminal saat mudik lebaran bisa dihargai Rp 7.000 atau bahkan Rp 10.000 dan tetap laku.
Itulah faktor lokasi dan momentum. Jadi ada semacam kewajaran dari benak pembeli ketika mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak demi membeli produk di lokasi dan momentum tertentu.
Artinya berjualan di lokasi dan waktu yang tepat memungkinkan Anda bisa mendapatkan margin profit lebih besar dengan cara menaikan harga jual atau menjadikan produk yang dijual menjadi mahal.
5# Urgensi (Dibuat Penting / Mendesak)
Produk yang harganya mahal bisa tetap laku ketika dibuat penting dan mendesak. Misalnya kalau tidak sekarang besok barang belum tentu ready (keduluan dibeli orang lain). Contoh produknya sulit ditemukan di pasaran atau tidak diproduksi lagi dan dibuat eklusif atau langka (limited edition) dll.
Contoh lain kalau beli sekarang harga lebih terjangkau dan merupakan investasi yang tepat dibandingkan beli atau daftar nanti-nanti harga akan naik terus belum tentu masih efektif.
6#Target Market yang Tepat
Kelima poin di atas akan sia-sia jika Anda tidak berjualan kepada target market yang tepat yaitu orang-orang yang memiliki uang cukup untuk membeli produk yang ditawarkan.
Bisa jadi mereka tertarik dan bahkan ngebet ingin membeli tapi kalau uang tidak ada maka pembelian tidak akan terjadi. Itulah sebabnya poin no 6 ini sebaiknya dijadikan patokan pertama saat harus berjualan produk.
Dengan mengingat konsep di atas semoga Anda tidak lagi berfikir bahwa jualan produk mahal itu sulit.
Lumayan pencerahannya
bagus juga menambah wawasan.
mantap juga yg sedang membangun branding untuk produknya
Iya juga ya?
Alhamdulillah saya udah punya Branding sendiri utk merk hijab saya.. SUNSHINE HIJAB.
Dan memang betul, Branding itu Penting!
Pencerahan banget .. izin save nmr WA mas Riyan.
Useful
Inspirative
Belajar bisnis onlain
Jual mkanan soun
iyah itu cara saya buat penting dan mendesak
Memang berat
Saya menjual barang minuman kemasan
Harga saya di atas agen lain
Penolakan sering terjadi
Jarak harga 1000-2000 perkarton
Apa lagi saya agen baru
Giaman cara agar mereka yakin, percaya dan berlangganan ke saya?